Bagi calon karyawan Telkom yang sudah dinyatakan lolos seleksi tahap akhir, perjuangan panjang sesungguhnya baru saja dimulai. Perjuangan pertama adalah melewati tahap Orientasi Sarjana (OS). Tahun 2015 ini, pelaksanaan tahap OS yang biasanya berkonsep Pembinaan Mental (Bintal) dimodifikasi menjadi konsep Pembentukan Karakter. Jika angkatan-angkatan sebelumnya merasakan sulitnya sekian minggu di markas TNI, tidak demikiannya dengan kami, OS 1 2015 yang merasakan masa-masa OS di Telkom Corporate University (Corpu), Gegerkalong. Hampir enam bulan sejak hari pertama kami dikarantina, kenangan tentang masa OS tetap melekat. Berikut 15 fakta tentang OS 1 Telkom 2015 :
- Jumlah 113 orang, 3 pleton, 5 kelas
Pembukaan Pelaksanaan Orientasi Sarjana Angkatan 1 Tahun 2015
Jumlah total siswa OS 1 2015 adalah 113 orang (57 perempuan, 56 laki-laki) yang berasal dari sejumlah kampus, seperti UI, UGM, ITB, Tel-U, ITS, Unpad, Maranatha, Unpar, sampai Unhas. Ada juga yang berasal dari S2 kampus luar negeri, yang pelatihannya digabung dengan periode kami. Dari jumlah tersebut, kami kemudian dibagi ke dalam tiga pleton yang masing-masing terdiri dari 38 dan 37 orang. Kami juga dibagi dalam lima kelas, dari A sampai E. Tiap pleton dipimpin oleh komandan pleton dan untuk kelas dipilih masing-masing satu orang wali kelas sebagai penanggung jawab.
- Para Pelatih dari Pusdikhub
Para Pelatih Pusdikhub
Pelatih adalah sebutan untuk mereka yang merupakan sersan dari Pusdikhub dan bertugas mendampingi kami selama pelatihan di Corpu. Ada total lima orang pelatih yang berinteraksi secara intensif dengan kami. Ada Letnan Tri Hendratmoko, Sersan Kepala Iswanto, Sersan Engkus Kusnadi, Sersan Taufik, dan Sersan Army. Yang paling kami ingat adalah ekspresifnya pelatih Tri kalo lagi ngomong, lawakan-lawakan pelatih Is, tersiksanya mesti push up sit up dan sikap perahu kalo olahraga pagi diawasi pelatih Engkus dan pelatih Taufik, dan yang gak kalah penting kalimat “Kurangi suara sendoknya ~ “ dari pelatih Army saat sarapan, makan siang, maupun makan malam terutama di awal masa pelatihan kami. Kami juga diajarkan beberapa lagu penyemangat yang selalu kami nyanyikan ketika mobilisasi dari satu tempat ke tempat lain. Dari pelatih kami belajar bahwa semua ada porsinya, ada saatnya serius ada saatnya bercanda. Harus selalu disiplin dan mengutamakan keselamatan. Terimakasih pelatih ! 😀
- Mess, Kamar, dan Jaga Serambi
Hesti & Indah, room mate 210 🙂
Selama hampir sebulan menjalani pelatihan di Corpu, kami tinggal di mess Widyaloka dekat gedung Indigo. Untuk yang perempuan menempati lantai dua, sedangkan yang laki-laki di lantai tiga. Satu kamar ditempati oleh tiga orang yang udah diatur berdasarkan absensi. Kamar pun harus selalu bersih, gaboleh ada makanan di dalamnya khususnya permen (walaupun kadang sembunyi-sembunyi kami bawa kue yg ga sengaja disimpen buat dicemilin malem hari). Bahkan pengaturan posisi baju di lemari dan lipatan selimut pun diatur. Semuanya harus teratur dan rapi. Kalo gak? Siap-siap aja mendapati semuanya diacak-acak pelatih kalo tiba-tiba ada sidak.
Jaga serambi adalah aturan yang mulai diberlakukan di minggu kedua pelatihan. Setiap satu jam sekali, akan ada empat orang yang bertugas jaga serambi. Tujuannya untuk mastiin keadaan aman dan cepat tanggap kalo ada temen yang sakit di malam hari. Teorinya sih gitu. Kenyataannya? Pindah tidur doang dari kamar ke sofa ruang tengah haha :p
- No telecommunication device :’)
Pernah ngerasain ketinggalan handphone pas lagi keluar rumah? Mati gaya gak? Kami merasakan selama hampir sebulan tanpa alat komunikasi, tanpa berhubungan dengan dunia luar. Di hari kedua pelatihan, handphone kami dikumpulkan dan dimulailah hari-hari primitif kami selama pelatihan. Tujuan sebenernya baik, supaya kami fokus pada pelatihan kami yang jadwalnya emang padet banget. Tapi satu hal positif yang aku sadari dengan aturan ini adalah interaksi kami satu sama lain jadi intens karena komunikasi yang kami punya hanya komunikasi antarkami masing-masing. Baru pada minggu kedua kami bisa sesekali berkirim kabar ke keluarga ketika kami diberi akses internet melalui laptop. Sesekali berkirim email maupun chat Line, itu udah bahagia banget rasanya haha.
- WANADRI !
Karena Wanadri lah yang bikin kami semakin akrab …
Wanadri adalah organisasi penjelajah rimba dan kakak-kakak Wanadri jadi pelatih kami selama empat hari di hutan konservasi Gunung Masigit Karembi, Cicalengka. Selama empat hari itu kami selalu dibagi ke dalam regu-regu yang diganti tiap hari dan tugas yang beda-beda per harinya. Mulai dari bikin atribut, jelajah hutan, diriin bifak, masak, bikin dapur umum, games, dan hal lainnya untuk latihan team building. Kegiatan inilah yang bikin kami makin mengenal satu sama lain, bikin kami makin deket. Susah seneng bareng, ketawa bareng, capek bareng. Hidup seadanya selama empat hari. Mulai dari minum air mentah, nyeduh Energen satu dibagi sekian orang, saling bantu selama jelajah hutan, saling ngasi semangat satu sama lain. kebersamaannya berasa banget.
- Company Visit
Telkom Infra Company Visit
Company Visit dilakukan ke beberapa anak perusahaan Telkom, yaitu Telkomsel, Telkom Infra, Ad Medika, dan Telin. Kami dibagi ke dalam empat keberangkatan selama dua hari, dimana satu kelompok mengunjungi satu lokasi. Aku kebagian ke Telkom Infra, dan saat itu kunjungan dilakukan ke Telkom di Slipi, Jakarta Barat. Presentasi dari anak perusahaan yang tergabung di Telkom Infra, seperti Mitratel, Telkom Access, dan Telkom Property menambah wawasan kami tentang bisnis Telkom, khususnya yang terkait dengan infrastruktur. Begitupula dengan covit kelompok lainnya. Di minggu ketiga, masing-masing kelompok presentasi tentang apa yang mereka dapet dari company visit itu, jadi wawasan kami makin bertambah gak cuma tentang satu anak perusahaan.
- Pembinaan Rohani (Binroh)
Suasana kumpul sebelum binroh
Setiap harinya, kami semua diwajibkan untuk mengikuti pembinaan rohani (binroh) setiap subuh. Masing-masing, baik yang Islam, Kristen, maupun Hindu didampingi pembimbing yang juga karyawan Telkom untuk menanamkan aspek-aspek spiritual pada kami. Selama sebulan pelatihan, kami difasilitasi dengan waktu dan tempat untuk beribadah. Tiap jam 3 subuh kami dibangunkan untuk mobilisasi ke tempat masing-masing sampai menjelang jam 5 subuh. Mungkin gak sedikit dari kami yang tertidur selama sesi binroh ini, apalagi sejak diberlakukan jaga serambi haha. Tapi positifnya, jadi semakin religius sejak pelatihan di Corpu.
- In class training
Classmate, Kelas C
Selain aktivitas rutin di lapangan, kami juga mendapat in class training dengan berbagai materi tentang Telkom, mulai dari bisnisnya, industrinya, budayanya, sampai informasi-informasi anak perusahaan. Ada juga materi tentang personality dan creative thinking. In class training ini ada yang dikemas dengan kelas terpisah (kami dibagi dalam lima kelas), maupun kelas gabungan. Instrukturnya beragam, mulai dari para expert Corpu yang punya pengalaman sekian tahun di Telkom sampai Guru Militer dari Pusdikhub yang berbagi tentang Pilar Kebangsaan.
- Sleep away? Yes, We Did !
Selama masa pendidikan dari TK sampe S2, baru pendidikan di Corpu aku ngerasain yang namanya ketiduran di kelas. Entah itu dua detik, sepuluh detik, atau mungkin lebih lama dari itu, tetep aja ketiduran judulnya. Apalagi kalo kebagian jadwal jaga serambi jam terakhir, udah paling mantap ngantuknya. Gak heran kalo waktu yang ditunggu itu adalah waktu Coffee Break. Atau kalo udah liat ada yang bolak balik keluar masuk kelas, pasti itu yang pada ngantuk. Da kami mah pasrah anaknya, suruh berdiri kalo ngantukpun kami nurut ~
- Caraka Malam
Suasana Caraka Malam
Kegiatan ini kami ikuti di akhir minggu kedua. Waktu itu kami dibawa ke tempat latihan para pelatih di daerah Cimahi. Inti kegiatannya adalah nyampein pesan yang dikasi di start ke finish tanpa membocorkan informasi itu ke siapapun. Dalam perjalanan dari start ke finisih, petunjuk jalannya hanya seutas tali rafia yang memang terhubung dari start ke finish. Keliatannya sederhana, tapi ga semudah itu. Gak ada penerangan apapun kecuali sinar bulan. Setiap keberangkatan terdiri dari tiga orang dengan pesan yang berbeda-beda. Dan gausah ditanya apakah perjalanan baik-baik aja atau gak. Sepanjang perjalanan ada beberapa pos dengan tugas berbeda, mulai dari interograsi, cari identitas nama, sampai nebak binatang melata apa yang udah disiapin di tiga ember di pos terakhir. Belum lagi ditakut-takutin kayak tiba-tiba ada kain yang lewat, ada pelatih yang pake kostum-kostum serem, lumayan nguji nyali dan mental.
- PBB,Yel-Yel, dan Games
Demonstrasi PBB Pleton 2
Peraturan Baris Berbaris (PBB) adalah hal rutin yang kami lakukan selama pelatihan di Corpu. Hampir ga ada pagi yang kami lewatkan tanpa latihan PBB, tepatnya sebelum apel pagi. PBB ini biasanya dilakukan per pleton, dimana satu pleton terdiri dari 38 atau 37 orang. Karena jumlah kami ada 113 orang, maka dibagi ke dalam tiga pleton, sesuai urutan absensi. Begitupula dengan yel-yel yang harus dibuat per pleton. Tapi bedanya, untuk yel ini selain yel pleton ada pula yel batalyon. Batalyon itu gabungan dari ketiga pleton yang ada. PBB dan Yel-Yel kemudian dilombakan di beberapa hari sebelum pelatihan berakhir. Pleton dua sapu bersih juara di dua lomba itu yeaayyyyy !
Kelompok 4
Games dilombakan sehari sebelum lomba PBB dan Yel. Ada tiga games yang dimainkan ketika itu. Air Suci, Bola Buta, dan Lumpur Panas. Seru banget ketiganya, intinya kerjasama, komunikasi, dan percaya sama tim kita. Pelajaran yang akan bermanfaat sampai kapanpun dan situasi apapun.
12. Olahraga Sore
Olahraga ‘santai’ sore hari
Olahraga bisa jadi merupakan aktivitas yang jarang aku lakuin selama kuliah. Tapi gak ketika di Corpu. Olahraga tiap jam lima subuh itu wajib, bahkan di minggu kedua olahraga pun dilakukan di sore hari. Entah mau jogging aja, atau main basket, atau main bola, atau apapun lah yang bisa dilakuin bareng sambil nunggu waktu magrib. Pernah suatu hari kami olahraga sore dengan have fun senam ala-ala dan diakhiri beberapa gerakan yoga. Pernah juga kami satu kelas karaoke bareng, dan makin berasa kebersamaannya justru di akhir masa pelatihan. Satu sisi seneng, satu sisi sedih juga.
- CSR Ke Panti Asuhan
CSR Tim 2 di PSAA Ciumbuleuit
Sebelum pelatihan berakhir, kami diberi project CSR dan ketika itu kami mutusin untuk CSR dengan bikin perpustakaan di tiga panti asuhan di Bandung. Gak cuma bikin perpustakaan, kami juga mengadakan acara bareng adik-adik di panti. Ada games, ada juga presentasi tentang apa yang jadi cita-cita mereka kelak. Kegiatan ini mendapat apresiasi positif para pengurus panti dan antusiasme yang luar biasa dari adik-adik di sana. Selalu ada kebahagiaan yang ga bisa diungkapin ketika kita bisa berbagi apapun yang kita punya untuk mereka yang membutuhkan 🙂
- Mitigasi Bencana dan Renungan Suci
Simulasi Gempa
Pernah bayangin gak tengah malem pas asik tidur tiba-tiba ada sirine kenceng dan ada suara-suara teriak “Gempa Gempa !” ? itu terjadi di minggu ketiga pelatihan kami. Sebenernya udah mulai curiga ketika habis makan malam ada materi tentang mitigasi bencana, dan sebelum bubar pelatih bilang “Kalo seandainya nanti terjadi, siapin makanan secukupnya, berkas-berkas penting, dan baju di satu tas yang gampang dibawa”. Untung sebelum tidur udah disiapin. Bahkan beberapa dari kami tidur dengan baju olah raga lengkap dengan kaos kaki. Dan bener aja, sekitar jam 11 kami dibangunkan oleh sirine itu dan dikumpulin di lapangan.
Setelah itu dilanjutkan dengan renungan suci. Kami diingatkan dengan keluarga kami, dan apa yang akan kami jalani setelah pelatihan selesai. Diingatkan dengan tanggung jawab kami, tidak hanya untuk Telkom, tapi untuk Indonesia.
15. Closing Ceremony
Hari penutupan pelatihan mungkin adalah hari yang kami nantikan ketika awal pelatihan. Tapi kenyataannya, ada rasa sedih yang tertinggal ketika kami menyadari bahwa kedekatan kami satu sama lain justru baru terbangun di hari-hari terakhir. Ketika itu rasanya deg-degan juga ketika harus menghadapi pengumuman penempatan OJT kami. Beruntung, kami masih disebar di sekitar Regional 2 dan 3. Setidaknya masih berdekatan dan belum tersebar jauh. Closing ceremony saat itu membuat kami berbaur, tidak hanya siswa OS, tapi juga pelatih dari Pusdikhub dan management Corpu. Saat itu juga disebutkan bahwa akan ada inaugurasi di akhir masa OJT kami sekitar bulan Oktober. Malam itu ditutup dengan nyanyi dan joget bareng. Dan keesokan paginya, satu persatu dari kami meninggalkan mess. Berpisah untuk sementara, menuju tempat OJT masing-masing.